Perkembangan kepintaran manusia
dari masa ke masa selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari penggunaan
energi yang semakin modern semakin canggih. Masih ingatkah kita dengan pelajaran
sejarah pada saat sekolah dulu? Dalam pelajaran tersebut diceritakan tentang
perkembangan manusia mulai dari zaman manusia hingga manusia teknik.
Pada zaman manusia purba, kehidupan
manusia masih sangat minim. Mereka belum
mengenal api sehingga makanan yang mereka konsumsi masih dalam kondisi mentah. Mereka juga belum mengenal penerangan yang menyebabkan
malam hari mereka menjadi gelap gulita. Beberapa puluh tahun kemudian, kepintaran
manusia purba mulai meningkat. Mereka sudah dapat menciptakan api dari gesekan
dua buah batu. Mereka selanjutnya disebut dengan manusia primitif yang hidup sekitar
satu juta tahun yang lalu. Karena manusia primitif sudah dapat menciptakan api,
maka mereka sudah dapat mengolah makanannya
sebelum dimakan.
Zaman terus berkembang dan peradaban
manusia primitif digantikan dengan manusia pemburu sekitar 100.000 tahun yang
lalu. Pada saat itu, manusia pemburu sudah dapat memanfaatkan pembakaran arang
untuk pemanasan dan untuk memasak. Kemudian, sekitar 5000 tahun Sebelum Masehi
muncul peradaban petani awal yang sudah mulai memanfaatkan hewan ternak. Mereka
memelihara hewan liar yang diternakkan untuk dapat dikonsumsi tanpa harus berburu
terlebih dahulu. Peradaban selanjutnya yaitu masa Petani Lanjut di Eropa Barat
Daya pada tahun 1400 Masehi. Mereka sudah memanfaatkan batubara untuk tungku,
kincir angin, kincir air, dan hewan ternak untuk transportasi.
Perkembangan terbesar dalam sejarah
manusia yaitu ditemukannya mesin uap di Inggris pada tahun 1875. Ditemukannya mesin
uap tersebut sebagai tanda bahwa revolusi industri sudah dimulai. Sejak saat
itu banyak sekali mesin-mesin lain yang mulai ditemukan. Energi minyak bumi juga
ditemukan pada abad ke 19. Pada awal abad ke 20 penggunaan energi minyak bumi semakin
luas seperti untuk listrik, kendaraan, dan lain-lain.
Penggunaan energi batubara maupun
minyak bumi sangat membantu kehidupan manusia. Berbagai pekerjaan yang dulunya
sulit dilakukan menjadi mudah dengan adanya mesin-mesin berbahan bakar minyak.
Hingga saat ini, penggunaan bahan
bakar minyak bumi masih digunakan. Sumber energi tersebut digunakan dalam
industri, rumah tangga, dan kendaraan bermotor. Dalam industri, tentunya kita
tahu bahwa mereka membutuhkan minyak bumi sebagai bahan bakar untuk memproduksi
produknya. Penggunaan bahan bakar minyak bumi dalam rumah tangga juga sangat
diperlukan untuk mengolah makanan. Pada saat ini penggunaan bahan bakar dalam
rumah tangga di Indonesia sebagian besar menggunakan gas elpiji. Tetapi masih
ada pula yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar sehari-hari mereka terutama
pada masyarakat desa. Sedangkan dalam kendaraan bermotor, mulai dari yang roda
2 hingga roda terbanyak pun semuanya membutuhkan energi untuk dapat menjalankan
kendaraannya.
Penggunaan energi minyak bumi secara
masif seperti saat ini ternyata memiliki dampak negatif terhadap udara. Bahan
bakar batubara dan minyak bumi dapat menyebabkan polusi udara yang berdampak
buruk terhadap semua makhluk hidup dan lingkungan.
DAMPAK NEGATIF MINYAK BUMI
Minyak bumi merupakan bahan bakar
yang dihasilkan dari fosil. Fosil sendiri terbentuk dari jasad renik jutaan
tahun yang lalu. Minyak bumi berbentuk cairan kental, berwarna cokelat atau kehijauan
yang mudah terbakar. Penyusun terbesar minyak bumi yaitu senyawa alkana. Pembakaran
minyak bumi akan menghasilkan karbon dioksida yang merupakan salah satu gas
rumah kaca.
Pembakaran minyak bumi dan
batubara merupakan penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah
CO2 di bumi meningkat pesat sejak adanya revolusi industri, seiring
dengan tumbuhnya penjualan kendaraan. Saat ini CO2 diudara mencapai
380ppmv dari sebelumnya yang hanya 180-300ppmv, sehingga munculah pemanasan
global.
Peningkatan kadar CO2
dapat menyebabkan polusi udara yang berdampak buruk pada makhluk hidup dan
lingkungan. Dampak buruk polusi udara pada manusia diantaranya yaitu gangguan pernapasan,
fungsi paru-paru menurun, denyut jantung tidak teratur, serangan jantung, dan
lain-lain.
Selain manusia, polusi udara juga
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tumbuh-tumbuhan akan bereaksi terhadap
polusi udara dan perubahan lingkungan. Beberapa contoh kerusakan tanaman akibat
polusi udara yaitu menurunnya kandungan enzim, perubahan pada sistem fotosintesis,
chlorosis (perusakan zat hijau daun / menguning), flecking (daun
bintik-bintik), dan reduced crop yield (penurunan hasil panen).
Terjadinya interaksi antara zat-zat
pencemar dengan tumbuhan dan perairan akan berpengaruh langsung terhadap vegetasi
dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan-hewan melalui rantai
makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut.
SUMBER ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN
Mengingat akan besarnya bahaya
akibat dari pembakaran minyak bumi, maka dibutuhkan suatu bahan bakar lain yang
lebih ramah lingkungan. Penggunaan bahan bakar yang ramah terhadap lingkungan
dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup menjadi lebih baik. Seluruh
makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan tidak rentan terhadap
suatu penyakit atau gangguan.
Masa depan yang lebih baik tentunya
sangat diinginkan oleh semua orang. Untuk itu, kita harus beralih dari bahan
bakar yang tidak ramah lingkungan ke bahan bakar yang ramah lingkungan. Tak semua
orang tahu soal kebradaan produk bahan bakar yang ramah lingkungan, terutama di
Indonesia. Padahal sebenanarnya Indonesia sudah memiliki produk bahan bakar
yang ramah lingkungan yaitu gas bumi. Gas bumi merupakan bahan bakar yang terbentuk
dari fosil yang berbentuk gas dengan komposisi terbesarnya yaitu metana (CH4).
Metana merupakan molekul hidrokarbon dengan rantai terpendek dan teringan. Metana
jika terlepas ke atmosfer dapat bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon
dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif
hanya berlangsung sesaat.
Gas bumi memang mirip dengan
minyak bumi dan batubara yang sama-sama berasal dari fosil, tetapi tidak seperti
bahan bakar fosil lainnya, gas bumi adalah salah satu sumber energi yang paling
bersih (memiliki intensitas karbon yang rendah), teraman dan paling berguna
dari semua sumber energi.
PERUSAHAAN YANG MEMPRODUKSI GAS BUMI DI INDONSIA
Di Indonesia, gas bumi bukan merupakan
produk yang baru. Karena produksi gas bumi di Indonesia sudah dimulai sejak zaman
penjajahan Belanda. Semula perusahaan gas bumi di Indonesia merupakan perusahaan
gas swasta Belanda yang bernama Firma
L.J.N Eindhoven & Co berdiri
pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat
dari batubara. Kemudian perusahaan tersebut berganti nama menjadi Perusahaan
Gas Negara (
PGN) dan resmi ditetapkan sebagai perusahaan negara pada tanggal 13
Mei 1965.
PRODUK-PRODUK PGN
Perusahaan Gas Negara (
PGN) merupakan
perusahaan nasional Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi
gas bumi yang berperan besar dalam pemenuhan gas bumi domestik. PGN secara berksinambungan
mengintegrasikan rantai bisnis gas bumi dari hulu sampai hilir demi melayani
masyarakat.
PGN menyalurkan Gas bumi kepada pelanggan
melalui sambungan pipa. Hal tersebut bertujuan supaya gas bumi selalu mengalir
ke rumah-rumah pelanggan selama 24 jam. Dengan adanya saluran gas bumi didalam
rumah, maka pelanggan tidak perlu membelinya di distributor gas. Gas bumi juga
tidak seperti gas elpiji yang terkadang mengalami kelangkaan, karena gas bumi setiap
hari selalu mengalir ke rumah pelanggan.
PGN menyuplai gas bumi ke pembangkit
listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan rumah sakit, serta
rumah tangga di wilayah-wilayah yang paling padat penduduknya di Indonesia. Karena
gas bumi PGN baru bisa didistribusikan di wilayah-wilayah yang padat penduduknya,
maka wilayah lainnya belum bisa memanfaatkan pipa gas bumi dari PGN. Tetapi
bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan gas bumi PGN tidak perlu khawatir. Sebab
kini PGN telah memproduksi gas bumi dalam kemasan tabung, sehingga bagi masyarakat
yang wilayahnya belum dilewati pipa gas bumi dapat membeli gas bumi yang sudah kemasan
tabung.
Selain jaringan pipa, PGN juga mengembangkan
produk gas bumi lainnya yaitu LNG (Liquifield Natural Gas) dan CNG (Compressed Natural Gas). LNG merupakan
gas bumi yang dicairkan di Kilang LNG. LNG tersebut dimasukkan ke dalam tabung
yang sangat besar sehingga dapat dipindahkan. Produk LNG sangat minati oleh negara
lain seperti Jepang, China dan lainnya.
Negara-negara tersebut minat terhadap LNG sebab mereka sudah memiliki infrastruktur pencairan
dari gas bumi cair menjadi gas. Soalnya untuk mencairkan menjadi gas kembali
diperlukan suatu peralatan yang dinamakan dengan Floating Storage Regasification
Units (RSRU). Regasifikasi ini digunakan untuk menurunkan temperatur gas
bumi cair. Sampai saat ini Indonsia masih merupakan salah satu eksportir gas
LNG terbesar di dunia.
PGN melakukan berbagai inovasi dalam
penyaluran gas bumi kepada masyarakat. Salah satunya yaitu dengan memaksimalkan
keberadaan SPBG sebagai point of Sales CNG yang akan memproses gas bumi menjadi
CNG. Lalu CNG tersebut langsung dikirim ke pelanggan terutama sektor industri
dan komersial dengan nama produk Gaslink.
Saat ini, PGN telah memasok gas
bumi ke 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, 1.930 pelanggan komersial
dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 204.000 pelanggan rumah tangga. Konsumen
PGN tersebut tersebar di 19 Kabupaten/Kota di 12 provinsi diantaranya yaitu Sumatera
Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat,
Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua. Sementara
panjang pipa PGN telah mencapai lebih dari 7.337 KM atau setara 80%
infrastruktur pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia.
Infrastruktur gas bumi tersebut merupakan
energi baik untek sebesar-besarnya pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.
Populasi total infrastruktur enrgi baik ini juga menglola lebih dari 70% pemanfaatan
gas bumi di dalam negeri untuk semua sektor pengguna gas di Indonesia.
PERBEDAAN GAS BUMI DENGAN GAS LPG
Walaupun gas bumi dan gas LPG berasal
dari bahan yang sama yakni gas, tetapi kedua gas tersebut berbeda satu sama
yang lain. Kalau gas bumi berasal dari C1 (gas metana) dn C2 (gas etana), sementara
gas lpiji dari Liquifield petrolum gas (LPG).
Gas elpiji memang lebih praktis
karena dikemas dalam tabung-tabung kecil tetapi sayangnya Indonesia tidak
banyak memproduksi LPG. Indonesia lebih banyak menghasilkan gas bumi C1 dan C2,
yang lebih ringan, sementara LPG sangat sedikit dan merupakan gas ikutan dari
produksi minyak bumi. Sedangkan kebutuhan LPG oleh masyarakat terus meningkat,
sehingga kebutuhannya mengandalkan pasokan dari negara lain.
MEMBUMIKAN GAS BUMI
Sudah jelas bahwa gas bumi lebih
baik daripada minyak bumi, maka kita sebagai masyarakat Indonesia harus peka terhadap
lingkungan dengan cara beralih menggunakan gas bumi. Apalagi dalam menggunakan
gas bumi, kita tidak perlu repot karena PGN telah memberikan kemudahan bagi
konsumennya. Saat ini PGN telah meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama PGN Mobile.
Dalam aplikasi tersebut, konsumen dapat mengakses informasi seputar tagihan pemakaian
gas dan informasi produk PGN lainnya. PGN Mobile juga dapat membantu pengguna untuk
mengetahui titik-titik lokasi Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Gas Bumi (SPBG)
yang tersedia. Kelebihan lain dari aplikasi ini yaitu bagi masyarakat yang belum
menggunakan layanan gas bumi bisa mendaftar menjadi pelanggan baru.
Bagi pelanggan rumah tangga dan pelanggan
usaha kecil (rumah sakit, tempat ibadah, rumah makan, perkantoran dan kegiatan
komersial sejenis) terdapat layanan dari PGN yang bernama GasKita. GasKita merupakan
energi terjangkau yang aman dan praktis untuk keperluan rumah tangga dan usaha
kecil. Pembayaran langganan GasKita pun sangatlah mudah dan cepat, karena dapat
dibayar mlalui ATM, PPOB (Payment Point Online Bank), pembayaran online
di teller bank, Alfamart, Indomaret, dan Tokopedia.
Sebagai masyarakat biasa, kita
dapat turut serta mmbantu pengurangan misi CO2 di udara dengan cara
kita mulai menggunakan gas bumi. Kita juga perlu mendukung PGN dengan cara mengajak
masyarakat sekitar kita supaya turut menggunakannya. Dengan menggunakan gas
bumi, selain menjadikan lingkungan udara menjadi lebih baik, juga dapat meningkatkan
penghasilan negara. Hal tersebut dikarenakan negara tidak perlu lagi mengimpor
gas LPG. Sehingga persediaan gas bumi yang melimpah dapat kita manfaatkan sendiri
tanpa harus di ekspor ke negara lain. Menggunakan gas bumi juga dapat menghemat
pengeluaran bulanan kita karena harga gas bumi jauh lebih murah dari gas LPG.
So, tak perlu pikir panjang untuk mulai menggunakan gas bumi ya. Karena gas
bumi merupakan energi baik untuk lingkungan dan seluruh makhluk.
SUMBER REFERENSI :
https://www.dokter.id/berita/bahaya-polusi-udara-untuk-kesehatan
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/gas-alam/item184?
#PGN
#PGNenergibaik
#GasBumi