Wonogiri Photo Diary

Kumpulan foto ketika traveling ke Wonogiri.

Ketika Pelecehan Seksual Jamak Terjadi di Sekitar Kita

Angka kekerasan seksual yang dilaporkan bagaikan fenomena gunung es. Kasus-kasus yang dilaporkan merupakan puncaknya sedangkan dasarnya yang jauh lebih besar menggambarkan kasus-kasus yang tidak terlaporkan.

Menyusuri Keindahan Punthuk Sukmojoyo

Kabupaten Magelang memang memiliki banyak tempat wisata dengan pemandangan yang indah. Mungkin karena letaknya yang berada di dataran tinggi kali ya. Terlebih lagi Kabupaten Magelang dikelilingi oleh banyak gunung dan pegunungan yang membuat Magelang tampak lebih indah. Keindahan Kabupaten Magelang ini tidak hanya bisa dinikmati di satu tempat saja, melainkan dari banyak tempat yang bisa kita kunjungi suatu waktu.

Ternyata Masih Banyak Juga Dokter yang Tidak Mementingkan Tarif di Negeri Ini

Di zaman sekarang ini, yang namanya pengobatan untuk mencapai kesembuhan pasti mahal harganya. Apalagi dikota-kota besar, bisa lebih dari 50 ribu ketika kita berobat. Ternyata masih banyak juga dokter yang mau melayani masyarakat dengan ikhlas tanpa memungut biaya sepersenpun, bahkan untuk harga obat.

Hadiah Gratis itu benar adanya, Seriusan!!

Cerita mengenai dramatisme dapat hadiah gratis, dan akhirnya dapet beneran yeaayy

November 23, 2017

Inovasi PGN terhadap Gas Bumi adalah Kunci Masa Depan



Perkembangan kepintaran manusia dari masa ke masa selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari penggunaan energi yang semakin modern semakin canggih. Masih ingatkah kita dengan pelajaran sejarah pada saat sekolah dulu? Dalam pelajaran tersebut diceritakan tentang perkembangan manusia mulai dari zaman manusia hingga manusia teknik.

Pada zaman manusia purba, kehidupan manusia masih sangat minim. Mereka  belum mengenal api sehingga makanan yang mereka  konsumsi masih dalam kondisi mentah. Mereka  juga belum mengenal penerangan yang menyebabkan malam hari mereka menjadi gelap gulita. Beberapa puluh tahun kemudian, kepintaran manusia purba mulai meningkat. Mereka sudah dapat menciptakan api dari gesekan dua buah batu. Mereka selanjutnya disebut dengan manusia primitif yang hidup sekitar satu juta tahun yang lalu. Karena manusia primitif sudah dapat menciptakan api, maka mereka  sudah dapat mengolah makanannya sebelum dimakan.

Zaman terus berkembang dan peradaban manusia primitif digantikan dengan manusia pemburu sekitar 100.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, manusia pemburu sudah dapat memanfaatkan pembakaran arang untuk pemanasan dan untuk memasak. Kemudian, sekitar 5000 tahun Sebelum Masehi muncul peradaban petani awal yang sudah mulai memanfaatkan hewan ternak. Mereka memelihara hewan liar yang diternakkan untuk dapat dikonsumsi tanpa harus berburu terlebih dahulu. Peradaban selanjutnya yaitu masa Petani Lanjut di Eropa Barat Daya pada tahun 1400 Masehi. Mereka sudah memanfaatkan batubara untuk tungku, kincir angin, kincir air, dan hewan ternak untuk transportasi.

Perkembangan terbesar dalam sejarah manusia yaitu ditemukannya mesin uap di Inggris pada tahun 1875. Ditemukannya mesin uap tersebut sebagai tanda bahwa revolusi industri sudah dimulai. Sejak saat itu banyak sekali mesin-mesin lain yang mulai ditemukan. Energi minyak bumi juga ditemukan pada abad ke 19. Pada awal abad ke 20 penggunaan energi minyak bumi semakin luas seperti untuk listrik, kendaraan, dan lain-lain.

Penggunaan energi batubara maupun minyak bumi sangat membantu kehidupan manusia. Berbagai pekerjaan yang dulunya sulit dilakukan menjadi mudah dengan adanya mesin-mesin berbahan bakar minyak.

Hingga saat ini, penggunaan bahan bakar minyak bumi masih digunakan. Sumber energi tersebut digunakan dalam industri, rumah tangga, dan kendaraan bermotor. Dalam industri, tentunya kita tahu bahwa mereka membutuhkan minyak bumi sebagai bahan bakar untuk memproduksi produknya. Penggunaan bahan bakar minyak bumi dalam rumah tangga juga sangat diperlukan untuk mengolah makanan. Pada saat ini penggunaan bahan bakar dalam rumah tangga di Indonesia sebagian besar menggunakan gas elpiji. Tetapi masih ada pula yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar sehari-hari mereka terutama pada masyarakat desa. Sedangkan dalam kendaraan bermotor, mulai dari yang roda 2 hingga roda terbanyak pun semuanya membutuhkan energi untuk dapat menjalankan kendaraannya.

Penggunaan energi minyak bumi secara masif seperti saat ini ternyata memiliki dampak negatif terhadap udara. Bahan bakar batubara dan minyak bumi dapat menyebabkan polusi udara yang berdampak buruk terhadap semua makhluk hidup dan lingkungan.

DAMPAK NEGATIF MINYAK BUMI
Minyak bumi merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari fosil. Fosil sendiri terbentuk dari jasad renik jutaan tahun yang lalu. Minyak bumi berbentuk cairan kental, berwarna cokelat atau kehijauan yang mudah terbakar. Penyusun terbesar minyak bumi yaitu senyawa alkana. Pembakaran minyak bumi akan menghasilkan karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca.

Pembakaran minyak bumi dan batubara merupakan penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah CO2 di bumi meningkat pesat sejak adanya revolusi industri, seiring dengan tumbuhnya penjualan kendaraan. Saat ini CO2 diudara mencapai 380ppmv dari sebelumnya yang hanya 180-300ppmv, sehingga munculah pemanasan global.

Peningkatan kadar CO2 dapat menyebabkan polusi udara yang berdampak buruk pada makhluk hidup dan lingkungan. Dampak buruk polusi udara pada manusia diantaranya yaitu gangguan pernapasan, fungsi paru-paru menurun, denyut jantung tidak teratur, serangan jantung, dan lain-lain.

Selain manusia, polusi udara juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tumbuh-tumbuhan akan bereaksi terhadap polusi udara dan perubahan lingkungan. Beberapa contoh kerusakan tanaman akibat polusi udara yaitu menurunnya kandungan enzim, perubahan pada sistem fotosintesis, chlorosis (perusakan zat hijau daun / menguning), flecking (daun bintik-bintik), dan reduced crop yield (penurunan hasil panen). 

Terjadinya interaksi antara zat-zat pencemar dengan tumbuhan dan perairan akan berpengaruh langsung terhadap vegetasi dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan-hewan melalui rantai makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut.

SUMBER ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN
Mengingat akan besarnya bahaya akibat dari pembakaran minyak bumi, maka dibutuhkan suatu bahan bakar lain yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan bahan bakar yang ramah terhadap lingkungan dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup menjadi lebih baik. Seluruh makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan tidak rentan terhadap suatu penyakit atau gangguan.

Masa depan yang lebih baik tentunya sangat diinginkan oleh semua orang. Untuk itu, kita harus beralih dari bahan bakar yang tidak ramah lingkungan ke bahan bakar yang ramah lingkungan. Tak semua orang tahu soal kebradaan produk bahan bakar yang ramah lingkungan, terutama di Indonesia. Padahal sebenanarnya Indonesia sudah memiliki produk bahan bakar yang ramah lingkungan yaitu gas bumi. Gas bumi merupakan bahan bakar yang terbentuk dari fosil yang berbentuk gas dengan komposisi terbesarnya yaitu metana (CH4). Metana merupakan molekul hidrokarbon dengan rantai terpendek dan teringan. Metana jika terlepas ke atmosfer dapat bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat.

Gas bumi memang mirip dengan minyak bumi dan batubara yang sama-sama berasal dari fosil, tetapi tidak seperti bahan bakar fosil lainnya, gas bumi adalah salah satu sumber energi yang paling bersih (memiliki intensitas karbon yang rendah), teraman dan paling berguna dari semua sumber energi.  

PERUSAHAAN YANG MEMPRODUKSI GAS BUMI DI INDONSIA
Di Indonesia, gas bumi bukan merupakan produk yang baru. Karena produksi gas bumi di Indonesia sudah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Semula perusahaan gas bumi di Indonesia merupakan perusahaan gas swasta Belanda yang bernama Firma L.J.N Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batubara. Kemudian perusahaan tersebut berganti nama menjadi Perusahaan Gas Negara (PGN) dan resmi ditetapkan sebagai perusahaan negara pada tanggal 13 Mei 1965.

PRODUK-PRODUK PGN
Perusahaan Gas Negara (PGN) merupakan perusahaan nasional Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang berperan besar dalam pemenuhan gas bumi domestik. PGN secara berksinambungan mengintegrasikan rantai bisnis gas bumi dari hulu sampai hilir demi melayani masyarakat.

PGN menyalurkan Gas bumi kepada pelanggan melalui sambungan pipa. Hal tersebut bertujuan supaya gas bumi selalu mengalir ke rumah-rumah pelanggan selama 24 jam. Dengan adanya saluran gas bumi didalam rumah, maka pelanggan tidak perlu membelinya di distributor gas. Gas bumi juga tidak seperti gas elpiji yang terkadang mengalami kelangkaan, karena gas bumi setiap hari selalu mengalir ke rumah pelanggan.

PGN menyuplai gas bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan rumah sakit, serta rumah tangga di wilayah-wilayah yang paling padat penduduknya di Indonesia. Karena gas bumi PGN baru bisa didistribusikan di wilayah-wilayah yang padat penduduknya, maka wilayah lainnya belum bisa memanfaatkan pipa gas bumi dari PGN. Tetapi bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan gas bumi PGN tidak perlu khawatir. Sebab kini PGN telah memproduksi gas bumi dalam kemasan tabung, sehingga bagi masyarakat yang wilayahnya belum dilewati pipa gas bumi dapat membeli gas bumi yang sudah kemasan tabung.

Selain jaringan pipa, PGN juga mengembangkan produk gas bumi lainnya yaitu LNG (Liquifield Natural Gas)  dan CNG (Compressed Natural Gas). LNG merupakan gas bumi yang dicairkan di Kilang LNG. LNG tersebut dimasukkan ke dalam tabung yang sangat besar sehingga dapat dipindahkan. Produk LNG sangat minati oleh negara lain seperti  Jepang, China dan lainnya. Negara-negara tersebut minat terhadap LNG  sebab mereka sudah memiliki infrastruktur pencairan dari gas bumi cair menjadi gas. Soalnya untuk mencairkan menjadi gas kembali diperlukan suatu peralatan yang dinamakan dengan Floating Storage Regasification Units (RSRU). Regasifikasi ini digunakan untuk menurunkan temperatur gas bumi cair. Sampai saat ini Indonsia masih merupakan salah satu eksportir gas LNG terbesar di dunia.  

PGN melakukan berbagai inovasi dalam penyaluran gas bumi kepada masyarakat. Salah satunya yaitu dengan memaksimalkan keberadaan SPBG sebagai point of Sales CNG yang akan memproses gas bumi menjadi CNG. Lalu CNG tersebut langsung dikirim ke pelanggan terutama sektor industri dan komersial dengan nama produk Gaslink.

Saat ini, PGN telah memasok gas bumi ke 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, 1.930 pelanggan komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 204.000 pelanggan rumah tangga. Konsumen PGN tersebut tersebar di 19 Kabupaten/Kota di 12 provinsi diantaranya yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua. Sementara panjang pipa PGN telah mencapai lebih dari 7.337 KM atau setara 80% infrastruktur pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia.

Infrastruktur gas bumi tersebut merupakan energi baik untek sebesar-besarnya pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Populasi total infrastruktur enrgi baik ini juga menglola lebih dari 70% pemanfaatan gas bumi di dalam negeri untuk semua sektor pengguna gas di Indonesia.

PERBEDAAN GAS BUMI DENGAN GAS LPG
Walaupun gas bumi dan gas LPG berasal dari bahan yang sama yakni gas, tetapi kedua gas tersebut berbeda satu sama yang lain. Kalau gas bumi berasal dari C1 (gas metana) dn C2 (gas etana), sementara gas lpiji dari Liquifield petrolum gas (LPG).

Gas elpiji memang lebih praktis karena dikemas dalam tabung-tabung kecil tetapi sayangnya Indonesia tidak banyak memproduksi LPG. Indonesia lebih banyak menghasilkan gas bumi C1 dan C2, yang lebih ringan, sementara LPG sangat sedikit dan merupakan gas ikutan dari produksi minyak bumi. Sedangkan kebutuhan LPG oleh masyarakat terus meningkat, sehingga kebutuhannya mengandalkan pasokan dari negara lain.

MEMBUMIKAN GAS BUMI
Sudah jelas bahwa gas bumi lebih baik daripada minyak bumi, maka kita sebagai masyarakat Indonesia harus peka terhadap lingkungan dengan cara beralih menggunakan gas bumi. Apalagi dalam menggunakan gas bumi, kita tidak perlu repot karena PGN telah memberikan kemudahan bagi konsumennya. Saat ini PGN telah meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama PGN Mobile. Dalam aplikasi tersebut, konsumen dapat mengakses informasi seputar tagihan pemakaian gas dan informasi produk PGN lainnya. PGN Mobile juga dapat membantu pengguna untuk mengetahui titik-titik lokasi Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Gas Bumi (SPBG) yang tersedia. Kelebihan lain dari aplikasi ini yaitu bagi masyarakat yang belum menggunakan layanan gas bumi bisa mendaftar menjadi pelanggan baru.

Bagi pelanggan rumah tangga dan pelanggan usaha kecil (rumah sakit, tempat ibadah, rumah makan, perkantoran dan kegiatan komersial sejenis) terdapat layanan dari PGN yang bernama GasKita. GasKita merupakan energi terjangkau yang aman dan praktis untuk keperluan rumah tangga dan usaha kecil. Pembayaran langganan GasKita pun sangatlah mudah dan cepat, karena dapat dibayar mlalui ATM, PPOB (Payment Point Online Bank), pembayaran online di teller bank, Alfamart, Indomaret, dan Tokopedia.

Sebagai masyarakat biasa, kita dapat turut serta mmbantu pengurangan misi CO2 di udara dengan cara kita mulai menggunakan gas bumi. Kita juga perlu mendukung PGN dengan cara mengajak masyarakat sekitar kita supaya turut menggunakannya. Dengan menggunakan gas bumi, selain menjadikan lingkungan udara menjadi lebih baik, juga dapat meningkatkan penghasilan negara. Hal tersebut dikarenakan negara tidak perlu lagi mengimpor gas LPG. Sehingga persediaan gas bumi yang melimpah dapat kita manfaatkan sendiri tanpa harus di ekspor ke negara lain. Menggunakan gas bumi juga dapat menghemat pengeluaran bulanan kita karena harga gas bumi jauh lebih murah dari gas LPG. So, tak perlu pikir panjang untuk mulai menggunakan gas bumi ya. Karena gas bumi merupakan energi baik untuk lingkungan dan seluruh makhluk.

SUMBER REFERENSI :
https://www.dokter.id/berita/bahaya-polusi-udara-untuk-kesehatan
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/gas-alam/item184?

#PGN 
#PGNenergibaik
#GasBumi

November 4, 2017

Generasi Langit Biru yang Siap Membirukan Langit Indonesia

Ilustrasi langit biru (Dokumentasi Pribadi)

Pertumbuhan kendaraan bermotor di seluruh dunia selalu menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Diantara kendaraan bermotor yang ada, jumlah terbesar merupakan sepeda motor. Pada tahun 2010, terdapat sekitar 455 juta sepeda motor yang digunakan di seluruh dunia.

WHO pada Tahun 2013 menyebutkan bahwa pengendara motor terbanyak terdapat di Asia yaitu sekitar 79%. Dimana Indonesia menempati urutan terbesar ke-3 di Asia.

Badan Pusat Statistik mencatat terdapat 104.118.969 unit kendaraan bermotor pada Tahun 2013, kemudian meningkat menjadi 114.209.260 unit pada Tahun 2014, dan meningkat lagi menjadi  121.394.185 unit kendaraan bermotor pada Tahun 2015.

Jumlah itu mencakup mobil penumpang, mobil bis, mobil barang, dan sepeda motor. Dengan jumlah sepeda motor sekitar 98,8 juta unit, mobil penumpang berjumlah sekitar 13,5 juta unit, dan sekitar 9 juta unit merupakan mobil bis dan mobil barang.

Semakin banyak kendaraan bermotor di dunia ini, akan mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat polusi udara. Dimana sekitar 92% populasi dunia tinggal di tempat dengan polusi udara melampaui batas maksimal yang ditetapkan WHO.

Masyarakat yang selalu menghirup udara dengan tingkat polusi diatas ambang batas dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, kanker paru-paru, dan stroke. Sekitar 3 juta kematian tiap tahunnya terkait dengan polusi udara. Jumlah korban terbesar berasal dari negara-negara di Asia Tenggara dan Pasifik Barat.

Salah satu cara untuk  mengatasi masalah kesehatan akibat polusi udara yaitu dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan. BBM yang ramah lingkungan merupakan BBM yang jika digunakan tidak akan mengakibatkan polusi udara atau menghasilkan sejumlah kecil polusi udara dibandingkan dengan BBM yang tidak ramah lingkungan.

Dalam dunia BBM dikenal istilah angka oktan (Research Octane Number / RON). Semakin tinggi angka oktannya, maka semakin sempurna mesin pembakaran kendaraan bermotor. Di Indonesia sendiri terdapat 5 pilihan BBM, diantaranya yaitu RON 88 (Premium), 90 (Pertalite), 92 (Pertamax), 95 (V Power) dan 98 (Pertamax Turbo). 

Uni Eropa telah menetapkan syarat penggunaan BBM dengan standar emisi Euro 2 sejak tahun 1996. Sedangkan Indonesia mulai menetapkan peraturan tersebut sejak tahun 2003 dalam keputusan yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Standar Emisi Euro 2 berarti setiap kendaraan wajib menggunakan bahan bakar RON 92 atau minimal RON 91.

Setelah lama Indonesia menetapkan standar emisi Euro 2 untuk kendaraan, kini Indonesia telah menetapkan peraturan baru dengan standar emisi Euro 4 dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nomor 20 Tahun 2017. Dimana setiap kendaraan wajib menggunakan BBM dengan minimal RON 92.

Dengan adanya peraturan baru tersebut, Pemerintah dan Pertamina telah menyatakan siap menyediakan Euro 4 hingga Euro 5 lewat pembangunan Kilang yang bisa memproduksi bahan bakar minyak yang lebih berkualitas.

Kesiapan Pertamina dalam penyediaan BBM RON 92 ditunjukkan dengan pembangunan Proyek Langit Biru di Cilacap (PLBC). PLBC atau Cilacap Blue Sky Project merupakan salah satu proyek besar dan strategis yang mampu meningkatkan spesifikasi gasoline dari semula RON 88 menjadi RON 92.


Persiapan PLBC (Gambar: ANTARA)

Proyek ini dijadwalkan selesai pada pertengahan 2018. Jika proyek ini selesai, nantinya akan memproduksi gasoline 100 persen dengan kadar RON 92 sebanyak 91.000 barel per hari (bph).

Tujuan dibangunnya Proyek Langit Biru ini yaitu untuk mengurangi polusi udara. Dengan standar emisi yang tinggi, Pertamax lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan BBM dengan RON dibawahnya. PLBC ini diharapkan dapat meningkatkan kondisi lingkungan menjadi lebih baik, kesehatan manusia yang lebih aman, dan proyek ini juga dapat menghemat anggaran karena bisa mengurangi ketergantungan BBM dari luar negeri.

Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, semakin kecil pula batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatile hydro carbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia maupun lingkungan serta mesin kendaraan.

Jika setiap kendaraan sudah menggunakan BBM dengan angka oktan yang tinggi, maka polusi udara semakin berkurang. Dengan begitu, langit akan terlihat semakin biru serta memiliki kandungan oksigen yang banyak. Hal itu dapat membuat masa depan yang lebih cerah, optimis dan penuh dengan harapan baru.

Proyek Langit Biru ini akan berhasil karena proyek ini tepat dibangun pada masa generasi milenial. Dimana generasi milenial merupakan generasi yang sadar akan keadaan lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut dikarenakan generasi milenial hidup di zaman yang serba teknologi. Mereka dapat mengakses jutaan informasi hanya dalam genggaman. Mereka adalah generasi yang rajin mempelajari banyak hal dan tidak lelah belajar. Mereka memiliki impian yang tinggi karena pintu dunia berada dalam genggaman. Mereka juga tertarik pada bisnis yag mengedepankan kepentingan kelompok seperti bisnis yang ramah lingkungan.

Generasi milenial memiliki beragam solusi atas suatu persoalan karena mereka berjiwa kritis. Mereka terbuka dan melihat masalah tidak hanya dari satu sisi saja. Mereka mencari tahu satu persatu pekerjaan rumah yang mereka miliki. Salah satunya yaitu masalah polusi udara. Dengan adanya Proyek Langit Biru dari Pertamina, maka mereka akan mendukungnya karena sejalan dengan pola pikir mereka. Oleh karenanya, generasi milenial pantas disebut sebagai Generasi Langit Biru sebab mereka lebih mementingkan kualitas hidup untuk masa depan yang lebih baik.

#GenLangitBiru
#Pertamina