Manusia cenderung
selalu mengembangkan dirinya untuk hidup yang lebih maju, lebih hebat dan lebih
baik. Mereka mempunyai sifat yang dinamis yang selalu berkembang seiring dengan
perkembangan zaman, bukan sifat yang statis yang selalu berdiam diri menikmati
keadaan yang ada. Manusia melakukan perkembangan untuk memudahkan kehidupan
mereka. Hal itulah yang mendasari timbulnya AFTA (ASEAN Free Trade Area).
Negara anggota ASEAN mempunyai kesepakatan sejak tahun 1992 untuk membuat
kebijakan yang bernama AFTA. AFTA ini bertujuan untuk memudahkan anggota ASEAN
dalam hal mencari pekerjaan di negara-negara ASEAN yang mereka inginkan. Bagi
seorang anggota ASEAN yang ingin menjual produk atau jasanya di negara anggota
ASEAN yang lain, maka ia dibebaskan bea masuk impor barang. Sehingga seorang
anggota ASEAN bebas bekerja dimanapun yang ia mau tanpa harus menanggung beban
biaya. Hal ini memudahkan manusia untuk mengembangkan bisnisnya di negara lain
dan keuntungan usaha mereka bisa lebih banyak.
Suatu
kebijakan tidak selamanya mengandung hal positif seperti tujuan yang mereka
rencanakan. Pastinya ada hal-hal negatif yang tidak mereka perkirakan
sebelumnya. Untuk itu sebagai mahasiswa kita sebaiknya meninjau kembali
kebijakan tersebut. Apakah kebijakan itu akan banyak menimbulkan akibat positif
terhadap Indonesia atau malah lebih banyak negatifnya. Jika memang kebijakan
itu akan menimbulkan lebih banyak akibat negatifnya daripada positifnya, maka
kita harus memikirkan suatu cara supaya akibat negatif itu dapat dikurangi atau
bahkan dihindari. Karena sangatlah tidak mungkin kita menolak kebijakan
tersebut diwaktu sekarang, sedangkan kebijakan itu telah kita tetapkan bersama
sejak lama.
Manfaat dari AFTA yaitu seseorang yang mempunyai usaha dapat
mengembangkan usahanya dengan membuka cabang-cabang perusahaan di negara lain
tanpa ada bea masuk yang tinggi, sehingga keuntungan yang ia peroleh dapat
berlipat ganda dari jika ia hanya membuka cabang di negaranya sendiri. Manfaat
yang lain yaitu memberikan peluang yang lebih besar dan luas bagi produk
Indonesia, pilihan konsumen atas jenis dan ragam yang tersedia di pasar
domestik semakin banyak dengan harga dan tingkat harga tertentu, kerjasama dalam
menjalankan bisnis semakin terbuka lebar dengan cara beraliansi dengan
pengusaha di negara anggota ASEAN lainnya, biaya produksi juga semakin rendah
karena yang sebelumnya harga modal mahal karena adanya bea masuk sekarang
menjadi lebih murah dengan ditiadakannya bea masuk.
Sedangkan hal negatif
yang diperkirakan bisa menimpa Indonesia yaitu Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia yang masih rendah sehingga SDM kita bisa kalah saing dengan SDM luar
negeri, selain itu hasil-hasil produksi yang kita hasilnya masih memiliki
kualitas yang lebih rendah, dan hal itu bisa menyebabkan hasil produksi kita
tidak lebih laku daripada hasil produksi asing. Lembaga-lembaga yang seharusnya
memperlancar perdagangan dan dunia usaha Indonesia malah banyak yang korupsi
bukannya meningkatkan budaya usaha Indonesia. Persoalan lain yaitu dengan
luasnya daerah perbatasan Indonesia yang belum bisa kita jaga dengan ketat,
menimbulkan banyak barang dagang yang membanjiri Indonesia sehingga
barang-barang tersebut dapat melemahkan barang produksi Indonesia.
Supaya Indonesia mampu
menghadapi AFTA maka Indonesia perlu meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan
membuat sekolah kejuruan dan politeknik. Pemerintah Indonesia juga harus
memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Pemerintah juga harus melindungi
industri kecil, sebagaimana kita tahu bahwa yang bisa lolos AFTA adalah
perusahaan-perusahaan besar, maka untuk melindungi industri kecil pemerintah
perlu membuat undang-undang perlindungan dan membentuk organisasi pemersatu
industri kecil. Indonesia juga membutuhkan anggota TNI / Polri yang tangguh
untuk menjaga daerah-daerah perbatasan dengan baik, dalam bidang pertanian,
petani Indonesia harus mampu membuat hasil pertanian yang unggul sehingga dapat
bersaing dengan negara lain. Supaya produk-produk kita dikenal luas maka kita
memerlukan media promosi yang baik sehingga manyarakat dunia mengenal produk
kita dan mereka tertarik untuk membelinya.
Jika Indonesia telah
menyiapkan dalam segala bidang untuk menghadapi AFTA, pasti kita tidak akan
menjadi negara yang tertinggal, dan kita mampu bersaing dengan negara lain.
Karena jika kita bisa memanfaatkan AFTA dengan baik, maka kita akan mendapatkan
keuntungan yang banyak, serta taraf hidup masyarakat Indonesia dapat meningkat.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda secara bijak