kala mentari belum menampakkan sinarnya
disaat orang-orang masih terlelap
dalam hangatnya selimut
terbuai di alam mimpi
disaat itu pula
para pejuang kehidupan sudah memulai aktivitasnya
tanpa peduli terpaan dinginnya malam
hingga teriknya matahari pagi di tengah kota
tak gentar mereka memperjuangkan hidupnya
serta hidup orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya
tak kenal lelah dan tak kenal menyerah
seolah tampak dari semangat mereka
demi menyambung kehidupan
mereka melakukan apa saja
yang penting halal dan diridhoi Ilahi
para pejuang kehidupan itu
mereka adalah
para penyapu jalan yang dengan ikhlas
membersihkan sampah-sampah yang berserakan di jalan raya
dari dini hari hingga siang hari
demi terciptanya kota yang bersih
mereka para kakek dan nenek
diusianya yang sudah tidak muda lagi
yang tenaganya sudah tidak sekuat dulu lagi
mereka dengan tegar
mengayuh sepedanya menawarkan dagangannya
mereka para tukang ojek online
yang sudah setia menunggu pelanggannya
para tukang taksi yang selalu menawarkan jasanya
kepada tiap orang yang melewatinya
para tukang angkot yang selalu berteriak menawarkan jasanya
kepada tiap orang yang ada dipiggir jalan,
dan para tukang rongsokan yang memanggul rongsokannya
dibawah terik matahari
dari merekalah aku belajar
untuk tidak cepat mengeluh
dan selalu bersabar serta ikhlas dengan keputusanNya
karena keputusanNya itu tidak akan pernah salah
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda secara bijak