Sebenarnya banyak
kisah yang ingin aku ceritakan, namun aku males ngetik, semua kisah tersebut
ada di otakku, andai saja ada alat yang bisa mengetahui isi otak, maka ingin
sekali rasanya aku membagikan kisahku ini kepada kamu, dengan cara membaca isi
otakku. Karena aku males sekali untuk mengetik kisahku. Aku terkadang juga jadi
orang yang sangat males banget untuk bercerita (sering sebenernya), makanya
kalo ada alat yang bisa membaca isi pikiran, silahkan baca pikiranku, karena
nanti hasilnya akan akurat sekali, daripada mendengarkan ceritaku, karena aku
orangnya nggak bisa bercerita, dan apa yang aku ucapkan selalu jauh dari apa
yang ada di otakku. Karena aku orangnya nggak pandai merangkai kata untuk
diucapkan. So please, jika kamu bisa membaca isi otakku, aku persilahkan kamu
untuk membacanya, karena nanti hasilnya akan lebih akurat. So, maafkan aku jika
aku nggak bisa menceritakan secara akurat seperti apa yang aku pikirkan karena
bercerita merupakan salah satu kelemahanku. So, mengertilah.
Kalo aku bercerita
lewat tulisan, sebenarnya juga kurang akurat sih, karena aku nggak pandai
menulis juga, jadi kata-kata dalam tulisanku sudah ada penambahan kata-kata
yang seharusnya tidak ada dalam otakku. Karena menulis juga merupakan hal yang
susah bagiku. Mungkin hampir sama susahnya dengan bercerita.
Makanya terkadang,
atau malah sering aku menggunakan ekspresi muka untuk mengeluarkan isi otakku
dalam bereaksi terhadap sesuatu. Oleh karena itu, ekspresi mukaku sebenarnya
ada artinya, jika kalian tahu.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda secara bijak